--= Sekedar Coretan =--
"Katempo Ayana, Kadenge Sorana jeung Karasa Mangfaatna"

Kamis, 12 Juni 2008

Salam Pramuka

SALAM PRAMUKA

Oleh : Acep K Hidayat Susanto


Dalam gerakan pramuka, kita mengenal tiga macam salam pramuka yaitu :
Pertama : “Salam Biasa”
Kedua : “Salam Hormat”
Ketiga : “Salam Janji”


1. Salam biasa
Salam biasa dipergunakan apabila seorang Pramuka bertemu dengan Pramuka lain untuk yang perama kali atau yang terakhir pada hari itu. Siapa yang melihat dahulu, dialah yang harus memberikan salam terlebih dahulu secara otomatis tanpa aba-aba, tidak memandang pangkat dan tidak peduli mana yang lebih tua atau lebih muda.
Salam Pramuka ini dapat diberikan sambil berjalan, duduk, naik sepeda, naik mobil atau bersampan. Jadi, tidak mesti harus berdiri tegak. Cara memberikan salam dengan cara mengayunkan tangan kanan kearah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan bawah. Telapak tangan menghadap kebawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuat siku-siku pada ketiak. Siku agak kedepan sedikit.
Jika tangan kanan membawa tongkat, tongkat itu diangkat lurus keatas rata-rata kira-kira sepuluh senti meter diatas tanah. Tangan kiri diletakan merata kedepan dada dengan telapak tangan mengahap bawah dan ujung ibu jari menempel pada tongkat.
Jika tangan kanan kita sedang membawa atau memegang sesuatu, kita boleh saja dengan menganggukkan kepala saja atau mengucapkan “Salam” ataupun melambaikan tangan kiri.
Salam Pramuka biasa bermaksud
a. Sebagai tanda saling menghargai, menghormati, menyayangi, serta menganggap sebagai saudara atau keluarga sendiri diantara sesama Pramuka;
b. Untuk saling mendo’akan keselamatan, baik bagi yang memberi maupun bagi yang diberi salam;
c. Dengan menggukan salam lima jari, berarti saling memperingatkan bahwa sebagai Pramuka, kita berkewajiban untuk menjalankan Pancasila sesuai dengan yang dituntut oleh Trisatya Pramuka

2. Salam Hormat
Salam hormat dipergunakan apabila seorang Pramuka
a. Bertemu dengan orang yang wajib dihormati, misalnya, bertemu dengan presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, wali kota, bupati, camat, lurah, pejabat, tokoh-tokoh masyarakat, bapak atau ibu guru, serata orang tua
Dalam keadaan biasa kakak pembina cukup diberi salam biasa, tetaoi didalam suatu upacara, wajib diberi salam hormat;
b. Melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang sibuk mengerjakan sesuatu, lalu mendengar peluit tanda sang merah putih dikibarkan atau diturunkan. Dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, kemudian segera berdiri tegak ditempat menghadap bendera dan memberikan salam hormat mengikuti naik dan turunnya sang merah putih.

3. Salam Janji
Salam janji dipergunakan apabila seorang Pramuka dalam suatu upacara mendengar temannya mengucapkan janji Trisatya. Begitu kita mendengar ucapan Demi Kehormatan Aku Berjanji … dan seterusnya dalam suatu upacara pelantikan, maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan salam janji secara otomatis walaupun tidak disertai aba-aba untuk menghormat.
Cara memberikan salam janji sama dengan memberikan salam hormat, yaitu dalam sikap sempurna. Jika tangan kanan membawa tongkat, tongkat itu dipindahkan untuk dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji. Sesudah selesai ucapan janji, tangan kanan kembali tegak dan memegang kembali tongkat tadi. Disini yang perlu diperhatikan yaitu bahwa salam janji harus selalu diberikan dengan tangan kanan. Bagi pramuka yang dengan bertugas membawa perlengkapan upacara tidak perlu memberikan salam janji. Cukuplah berdiri tegak. Mas Chep’s dari berbagai sumber

0 komentar: