--= Sekedar Coretan =--
"Katempo Ayana, Kadenge Sorana jeung Karasa Mangfaatna"

Jumat, 24 Juni 2011

Menelaah 3 Tahun HaDe Pimpin Jabar

Bandung - Tiga tahun sudah Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jabar, seperti apa realisasi program dan janji yang mereka kampanyekan saat pemilu dulu. Menelaah janji kampanye HaDe, Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi mengadakan diskusi publik dengan tema, 'Menelaah Tiga Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar di Gedung Indonesia Menggugat, Sabtu (24/6/2011).

"Ada hal yang menarik yang harus ditelaah, saat kampanye 3 tahun lalu, HaDe berjanji akan menyelesaikan 7 program prioritas dalam 3 tahun kepemimpinan mereka. Dan komitmen moralnya, mereka berjanji jika dalam 3 tahun belum bisa merealisasikan, mereka siap mundur dari jabatanya," ujar Asep Andriana Ketua Umum Pengurus Pusat IMA AMS dalam rilis yang diterima detikbandung, Jumat (24/6/2011).

Tujuh program yang dijanjikan dalam kampanye HaDe yaitu menyerap 1 juta lapangan pekerjaan melalui pengadaan dan peningkatan UKM dengan anggaran Rp 200 miliar, pembebasan SPP dan bantuan buku, perbaikan gedung sekolah, tambahan gaji guru negeri dan swasta dengan anggaran Rp 200 miliar per tahun.

Meningkatkan kesejahteraan petani melalui dana talangan untuk mrnjamin stabilitas harga pupuk dan gabah sebesar Rp 200 miliar per tahun. Pembangunan jalan dan irigasi dengan anggaran Rp 200 miliar. Anggarkan dana khusus Rp 50 miliar per tahun untuk operasi pasar ketika harga sembako naik. Pengembangan dan revitalisasi posyandu untuk kesehatan ibu, anak dan lansia Rp 50 miliar pertahun dan mendukung eksistensi praktisi perkebunan untuk mendapatkan hak guna usaha.

"Tentu ketujuh janji kampanye tersebut harus ditelaah secara seksama apa sudah terealisasi atau belum. Harapannya kita bisa objektif dalam menilai mengenai kepemimpinan pemprov Jabar saat ini," katanya.

Meski begitu harus disadari bahwa tidak ada aturan hukum yang baku untuk menuntut secara formal mengenai pertanggungjawaban gubernur terhadap janji kampanyenya.

"Jika terealisasi tentu kita harus memberi apresiasi positif, tapi jika belum terlaksana maka kita punya kontrol untuk mengingatkan. Karena janji adalah hutang yang harus dibayar sebagai bentuk pertanggungjawaban moral terhadap masyarakat Jabar," tuturnya.

Dalam diskusi publik ini hadir beberapa orang pembicara, yaitu Tatang Farhanul Hakim (Tokoh Jabar), Uum Syarif Usman (Anggota DPRD Jabar), Dian Rahadian (Tokoh Pemuda Jabar) dan Surya Wijaya (Aktivis 1998). Dalam diskusi ini juga hadir sekitar 100an peserta yang terdiri dari aktivis parpol dan aktivis pemuda dan mahasiswa.

Sumber : Detik Bandung

0 komentar: