Dahulu saat duduk di bangku SLTA, ketika mendengarkan mahasiswa yang terlintas di dalam benak kita bermacam-macam. Mahasiswa kita bayangkan sebagai sosok yang senantiasa berdemonstrasi di jalan, senantiasa kritis, atau kadang kita bayangkan sebagai orang terpelajar yang tidak lagi menggunakan seragam sekolah seperti saat kita SLTA dulu, apapun bayangan kita tentang mahasiswa saat duduk di SLTA, hal pertama yang harus kita renungkan untuk di syukuri bahwa anda adalah orang yang yang sangat beruntung belajar dan di terima di Perguruan Tinggi.
Tidak semua teman-teman kita dapat melanjutkan ke perguruan Tinggi, apalagi anda termasuk di terima di kampus bonafit, alasannya beragam, tetapi kebanyakan dengan alasan kurang biaya untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Karena itu, posisi title baru sebagai mahasiswa harus di sukuri dengan memanfaatkan momentum ke-mahasiswa-an kita ini dengan baik untuk kemajuan kita. Tentu saja jika kualitas kita maju, otomatis akan memberikan dampak bagi kemajuan bangsa kita.
Selain itu, kelas social yang kita miliki sebagai mahasiswa juga dikarenakan sejarah menggambarkan betapa perubahan yang terjadi di negeri kita digerakkan oleh kelompok-kelompok terpelajar di Perguruan Tinggi (baca; mahasiswa) kemerdekaan Indonesia banyak di inspirasi oleh mahasiswa/ kaum terpelajar. Perjuangan yang melahirkan Sumpah Pemuda 1928 digerakkan kelas mahasiswa yang tergabung di dalam Budi Oetomo sejak 1908. Bahkan proklamasi kemerdekaan 1945 tidak terlepas dari peranan mahasiswa Indonesia. Teranyar, terjadinya reformasi 1998, peran mahasiswa sangat dominan.
Salah satu sebab yang mendorong kekuatan mahasiswa tersebut karena mahasiswa merupakan kelompok yang berpendidikan terbaik yang mampu bergerak di semua lapisan masyarakat. Deskripsi diatas gambaran dan milik mahasiswa lampau. Pertanyaan kemudian, sejauh manakah kita mampu menjadi mahasiswa yang sesungguhnya sebagaimana yang tergambar di dalam sejarah negeri ini? Apa yang menjadi pembeda antara kita saat ini yang berstatus mahasiswa dengan mereka yang tidak mengenyam dunia mahasiswa?
Menjadi mahasiswa pada saat ini,mungkin tidak seperti bagaimana rasanya menjadi mahasiswa pada tahun 1908, 1928, 1945 atau pada 1998. Anda memiliki problematika zaman tersendiri yang tentu berbeda dengan mereka. Tantangan yang anda hadapi mungkin jauh berbeda dengan mahasiswa dahulu dimana budaya mode, konsumtif, dan hura-hura (baca: narkoba, free sex, clubbing, dll) sedang menjadi godaan bagi setiap mahasiswa dimanapun berada,khususnya di kota-kota besar.
Ruh mahasiswa sebagai creator, cerdas, kritis, selalu dijuluki agent of social change, dan beragam posisi lainnya diatas, harus dikembalikan.masa-masa anda sebagai anak muda dengan title mahasiswa hanya akan dialami sekali seumur hidup dan tidak semua orang dapat menikmati posisi mahasiswa yang anda jalani saat ini. Karena itu, menghayati peran sejati dan jati diri menjadi mahasiswa sejati itu harus dijadikan sebagai bagian dari spirit untuk mengarungi dunia kemahasiswaan anda saat ini.
0856-0241-6019, BJ EXPOSE Produsen Bata Expose di Batang Termurah
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar