ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN
A. Organisasi
1. Pengertian
Secara bahasa organisasi berasal dari kata “organization” yang berati “perkumpulan”
Secara istilah organisasi adalah sekumpulan orang yang terdiri dari pemimpin dan anggota ysng bersatu dalam sebuah wadah, mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama serta mempunyai aturan-aturan yang di sepakati bersama
2. Komponen dan Faktor-faktor Pembantuk O rganisasi
- Adanya sekelompok orang
- Berkumpul dalam sebuah wadah
- Adanya tujuan bersama yang ingin di capai
- Adanya aturan dan pembagian kerja
- Mempunyai pemimpin dan anggota
- Kesatuan komando (direct of command)
- Pembagian Kerja (job descripon)
- Loyalitas Organisai (esprit de corps)
- Fungsi manajemen
- Kesamaan Tujuan (direct of goal)
- Aturan yang Jelas (order of law)
- Komunikasi Interpersonal
- Kerjasama Jaringan (relationship networking)
- Pengetahuan dan kecakapan Tertentu (skiil)
- Profesionalisme Kerja dan Ethos
- Pendanaan yang cukup (fundrising)
4. Contoh dan Jenis Organisasi
1. Organisasi Pemerintahan, adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah, misalnya :
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
- Komisi Penanggulangan Bencana (KPB)
- Badan Narkotika Nasional (BNN), dll.
2. Organisasi non pemerintah (Non Goverment Organiztion) adalah organisasi yang di bentuk masyarakat secara independen.Misalnya:
- Yayasan swasta
- Partai politik
- Organisasi masa (NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, Masyumi, dll)
- Organisasi profesi (Serikat Buruh ,Ikatan Dokter Indonesia, dll)
- Organisasi ekonomi, Firma , CV , PT , Bank, Koperasi,dll)
- Organisasi intra sekolah (OSIS, PMR, IPNU, IPPNU, IRM, Pramuka, dll)
3. Organisasi bawah tanah, adalah organisasi yang secara formal tidak terlihat akan tetapi dalam realitasnya ada, misalnya :
- Sindikat-sindikat (Perjudian, Perdagangan Anak, Prostitusi, Narkoba, dll)
- Organisasi politik dan keagamaan (Nazisme, Marxisme, Sekte-sekte keagamaan, dll)
5. Manfaat Organisasi
Organisasi mempunyai manfaat secara bersama/kolektif maupun secara individu.
Manfaat kolektif :
1. Efektivitas dan efisiensi tujuan
Contoh : Kemerdekaan Indonesia lebih cepat dicapai setelah lahirnya organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Nahdllatul Ulama, Muhammadiyah, Taman Siswa, dll.
2. Terbentuknya ukhuwah/persaudaraan sesama anggota organisasi.
3. Memungkinkan partisipasi eksternal yang lebih luas.
4. Adanya jaminan perlindungan hukum dan HAM yang lebih aman dalam menjalankan fungsi organisasi.
5. Memungkinkan adanya kerjasama yang saling menguntungkan antar organisasi.
Manfaat Individu :
- Dapat membentuk karakter pribadi dan mentalitas yang lebih baik.
- Meningkatkan skill/ kemampuan profesional,
- misalnya : administrasi, public speaking, dll.
- Melatih kepekaan sosial dan kebersamaan dalam kelompok.
- Melatih kemampuan kerjasama, manajemen, pengambilan keputusan, penanganan konflik, dll.
- Pergaulan dan kesempatan yang lebih luas karena mempunyai banyak jaringan (relasi).
B. LEADERSHIP
1. Pengertian
Adalah suatu sikap tertentu atau keahlian khusus mengenai hubungan interpersonal (antar individu) untuk mengelola, memberdayakan dan mengarahkann seluruh komponen serta sumber daya organisasi menuju pada tujuan atau cita-cita bersama yang diinginkan. Oleh karena itu, kepemimpinan merupakan suatu proses dan seni dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Kepemimpinan dapat kita jumpai dalam kehidupan seehari-hari seperti, kepemimpinan dalam rumah tangga, di dalam kelas, lingkungan masyarakat, partai politik, organisasi masa, dll.
2. Tugas dan Fungsi Pemimpin
- Perencana
- Organisator
- Koordinator
- Dinamisator
- Motivator
- Supervisor
- Pengambil Keputusan
- Penanggungjawab
3. Jenis Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Struktural (Formal)
Contoh : Presiden, Lurah, Ketua IPNU, dll.
b. Kepemimpinan Kultural
Contoh : Ulama, Ketua Adat, Pemimpin Genk, Korlap Demo, Juru Kampanye, dll.
4. Aspek Kepemimpinan dalam Organisasi
a. Aspek Internal
Kemampuan pemimpin dalam memahami kondisi organisassi secara utuh dan menyeluruh (komprehenshif). Meliputi antara lain :
• Memahami tujuan organisasi
• Memahami struktur/mekanisme kerja organisasi
• Memahami peraturan organisasi
• Mampu memetakan dan menyelesaikan konflik dan persoalan secara sistematis
• Mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memberikan motivasi pada anggotanya.
b. Aspek Eksternal
Adalah kemampuan pemimpin untuk memahami perkembangan kontemporer baik dalam skala global, nasional, regional maupun lokal dan mampu beradaptasi terhadap perubahan serta memelihara/mengakomodasi kepentingan semua basis pendukungnya, masyarakat, anggota, stake holder, relasi maupun jaringan yang secara langsung maupun tidak langsung terpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya. Sehingga pemimpin harus mempunyai kecakapan dan kemampuan:
1) Komunikasi, lobi dan diplomasi yang baik dengan pihak-pihak pendukung (stake holder).
2) Komunikasi massa, komunikasi publik dan komunikasi media yang baik.
3) Mobilitas atau daya jelajah yang baik dengan wilayah kerjanya.
5. Tipe Kepemimpinan
- Tipe Otokratis. Tipe kepemimpinan dengan kekuasaan tak terbatas/absolut, Contoh : Kerajaan (monarkhi absolut), rezim militer (misal : Rezim Nazi Hitler).
- Tipe Oligarkis. Tipe kepemimpinan persekutuan/koalisi para pemimpin. Misal : Pemerintah Triumphirat pada zaman Romawi terdiri dari Oktavianus, Marc Anthony dan Brutus.
- Tipe Aristokratis. Tipe kepemimpinan yang berorientasi pada golongan profesional. Misal : politikus, teknokrat, akademisi, pengusaha, dll.
- Tipe Demokratis. Tipe kepemimpinan berdasarkan pada mekanisme dan partisipasi rakyat atau anggota.
- Tipe Paternalis. Tipe kepemimpinan yang bersifat kharismatis.Biasanya dijumpai pada model kepemimipinan kultural. Misal : Pemuka Agama, Ketua Adat, Pemimipin Organisasi masa, dll.
6. Sifat Pemimpin menurut Islam
Sifat pemimipin menurut Islam minimal memenuhi empat kriteria sebagai berikut :
- Amanah (Dapat Dipercaya)
- Tabligh (Komunikatif)
- Fathonah (Berintelektual)
- Sidiq (Benar/ Jujur).
2 komentar:
intinya organisasi adalah dari kita untuk semua dengan AMANAH......
teorinya sama............ sim kuring bodo kana Organisasi.... tapi sim kuring teu hoyong seueru taing teori kana organisasi.... mung sim kuring nyobian berorganisasi anu sehat. jaman kiwari seueur taing Pamimpin nu kapilih mung saukur hoyong tapi teu mampu.... ari idealisnamah nya wani nya mampu... tapi teu nanaon lah wani tapi teu mampu oge asal bisa janten driver we goreng-goreng oge... tah mulus sareng henteunamah organisasi teh kumaha rengrenganana...... termasuk anggotana.
spakat kang...
terkadang berbagai macam teori organisasi tidak mampu menjadi solusi bagi permasalahan riil di dalam organisasi, namun panginten ieu mah mung saukur tarekah sareng usaha... mugia aya manfaatna kanggo sadayana hehe... manawi aya anu meryogikeun...
hatur nuhun komentarna kang...
Posting Komentar