Oleh Acep K. Hidayat Susanto
Kota Sumedang, adalah sebuah
Masuknya alam demokrasi ke
Klaim mahasiswa sebagai corong masyarakat, agent of change, pengusung demokrasi, nampaknya kurang menyentuh mahasiswa di Sumedang. Disadari atau tidak, diakui ataupun tidak mahasiswa Sumedang benar-benar mengalami stagnasi. Walaupun ada riak-riak dinamisasi, sayangnya hal itu di dompleng dan di “sponsori” oleh sebuah kekuatan dan bukan berdasarkan atas nilai dan norma yang mendasari idiologi dan idealisme mahasiswa itu sendiri.
Tengoklah kegiatan kampus, kebanyakan kegiatan mereka egois, bahkan ada yang mengatakan mahasiswa (maaf) onani. Kegiatan dari mereka, oleh mereka dan untuk mereka juga. Walaupun ada kegiatan bakti social misalnya kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) hal itu terkadang tidak menyentuh substansi dari makna kegiatan, hanya formalitas saja.
Ajang pemilu 2009 seharusnya digunakan oleh para mahasiswa untuk ajang dalam mempertajam analisa dan kekritisan merka dan memberikan pendidikan politik yang benar dan utuh untuk masyarakat, bukan ikut serta ke dalam kancah politik praktis karena dengan hal itu taring mahasiswa tidak akan berbisa lagi.
Mahasisa juga seharusnya bisa menjadi pengawal pemilu jujur, adil dan bersih. Banyak hal yang bisa dilakukan, melakukan diskusi politik, debat calon dan penyaluran aspirasi merupakan hal positif yang bisa dilakukan saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar